Apa yang Terjadi dengan Chainlink dan Altcoin Lainnya? Harga Turun, Bitcoin Naik!
Chainlink (LINK) telah menjadi salah satu altcoin yang terus menarik perhatian di pasar kripto. Namun, sejak pertengahan Maret 2024, LINK telah mengalami penurunan hingga 48 persen.
Bahkan, harganya sekarang 69 persen di bawah puncaknya pada November 2021. Analis kripto popular di TradingView, Alan Santana, menyebut ini sebagai hal yang cukup aneh mengingat biasanya, ketika Bitcoin naik, altcoin seperti LINK cenderung ikut melonjak.
Bitcoin Naik, Altcoin Tertahan
Menurut Alan Santana, ketika Bitcoin tumbuh, altcoin biasanya mengikuti dengan pergerakan yang lebih kuat dan lebih cepat pada pair Tether (USDT) mereka.
Namun, saat ini, banyak altcoin besar lainnya, seperti Ethereum, Avalanche, Cardano, Aave, Polkadot, NEAR, Dogecoin, XRP, Litecoin, Uniswap dan PEPE, juga masih berada jauh di bawah harga tertinggi sepanjang masa mereka, meski Bitcoin sedang mendekati puncak tertingginya.
“Bitcoin berada pada level tertinggi sepanjang masa, tetapi altcoin-altcoin utama justru tertahan di level rendah dibandingkan dengan puncak bullish terakhir sekitar Maret 2024,” jelas Alan Santana.
Kondisi ini memunculkan pertanyaan di kalangan analis dan investor, apakah altcoin akan segera menyusul pergerakan Bitcoin dengan dorongan bullish yang signifikan?
Pola Teknikal: Harga LINK dalam Konsolidasi
Secara teknikal, LINK saat ini sedang berkonsolidasi dalam pola ascending triangle. Namun, di sisi lain, ada tren turun yang jelas dengan puncak-puncak harga yang semakin rendah sejak awal tahun 2024.
Alan Santana menyoroti dua kemungkinan skenario yang mungkin terjadi, yakni jika Bitcoin terus naik, ada peluang besar momentum ini akan menarik seluruh pasar altcoin ke atas.
Santana juga mencatat bahwa Tether baru saja mencetak 1 milyar USDT, yang mungkin akan memberi dorongan tambahan pada likuiditas di pasar kripto.
Namun, jika pergerakan bullish Bitcoin berakhir dengan pola double-top, seperti yang terjadi pada tahun 2021, di mana terjadi dua puncak pada April dan November, maka kita bisa melihat koreksi besar selanjutnya.
“Pertanyaannya sekarang, mana yang lebih mungkin? Apakah altcoin akan naik mengejar Bitcoin, atau justru pasar akan kembali terkoreksi?” tulis Santana.
Kurangnya Partisipasi Ritel: Tanda-Tanda Kelemahan Pasar?
Salah satu hal yang mencemaskan dari kondisi saat ini adalah kurangnya partisipasi dari investor ritel. Menurut Santana, meski Bitcoin menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, pasar kripto secara keseluruhan tampak mati dan uang tampaknya telah diekstraksi dari altcoin untuk mendorong harga Bitcoin naik.
Dalam kondisi pasar yang sepenuhnya bullish, biasanya kita akan melihat pertumbuhan di seluruh sektor, baik dari Bitcoin maupun altcoin. Namun, saat ini situasinya terlihat bervariasi, di mana Bitcoin mendominasi sementara altcoin tetap tertekan.
Santana menyarankan agar investor tetap bersabar, karena kesabaran adalah kunci dalam kondisi pasar seperti ini.
“Bearish di resistance, bullish di support,” tutupnya.
Perkembangan Fundamental Chainlink
Melirik sisi selain teknikal, Chainlink terus berkembang dalam aspek fundamental, terutama dalam hal kemitraan dan integrasi teknologi. Salah satu perkembangan terbaru yang signifikan adalah integrasi Cross-Chain Interoperability Protocol (CCIP) Chainlink dengan layer-2 Bitcoin, B² Network.
CCIP menjadi infrastruktur lintas jaringan kanonik untuk jaringan tersebut, memungkinkan pengembang untuk menciptakan aplikasi lintas jaringan baru yang memperluas jangkauan BTCFi, ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi) berbasis Bitcoin.
Integrasi ini diharapkan mampu meningkatkan utilitas Chainlink di pasar dan menarik lebih banyak pengembang untuk membangun solusi inovatif di atas ekosistem BTCFi.
Dengan CCIP, pengembang memiliki kemampuan yang lebih fleksibel untuk menciptakan aplikasi lintas jaringan yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan. Kerja sama seperti ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi Chainlink di pasar yang semakin kompetitif. [st]
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Anda mungkin juga menyukai
Trump diperkirakan menawarkan mantan CEO Bakkt Kelly Loeffler peran sebagai sekretaris Pertanian
Sekilas Donald Trump sedang bersiap untuk menunjuk Kelly Loeffler, mantan CEO perusahaan kripto Bakkt, ke kabinetnya untuk memimpin Departemen Pertanian. Loeffler, mantan Senator, adalah wakil ketua tim pelantikan Trump, sementara suaminya adalah CEO saat ini dari Intercontinental Exchange (ICE), pemilik NYSE yang mendirikan dan memiliki mayoritas Bakkt. Financial Times melaporkan awal pekan ini bahwa perusahaan media sosial Trump sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk mengakuisisi Bakkt dalam kesepakatan semua saham.
Asosiasi Blockchain menguraikan prioritas ‘100 hari pertama’ untuk Trump
Rekor Tertinggi Sepanjang Masa Solana Berdasarkan Angka
Hari ini kami menghadirkan beberapa data menarik untuk merangkum hari bersejarah Solana
Saat BTC mendekati $100K, perhatikan Hari Thanksgiving
Perkumpulan liburan sering kali menjadi waktu bagi para investor untuk mendiskusikan perjalanan investasi dan keuntungan mereka, memicu rasa ingin tahu